Faktor yang Mempengaruhi Harga Emas. Apa yang terlintas dibenak kalian ketika ada seseorang membahas tentang emas? Investasi emas kah atau emas perhiasaan?
Nampaknya sudah bukan rahasia lagi kalau emas merupakan “primadona” yang banyak digemari masyarakat apalagi kalangan ibu-ibu. Selain mudah untuk dijual kembali, menemukan tokonya pun tidak sulit.
Emas dianggap sebagai alat investasi bebas resiko alias aman, tapi benarkah demikian? Apa alasannya ya kira-kira? Ternyata bagi orang awam yang ingin berinvetasi emas merupakan solusi dari segala permasalahan mereka.
Hal tersebut sepertinya cukup menjawab rasa penasaran kalian tentang alasan emas begitu digemari masyarakat dibandingkan terjun langsung ke investasi reksadana atau saham. Tetapi apakah kalian sudah tahu faktor yang mempengaruhi harga emas?
Faktor yang Mempengaruhi Harga Emas
Pergerakan emas sangat dinamis dan secara umum harga emas selalu naik setiap tahunnya. Namun kalian harus tahu bahwa emas baru akan memberikan keuntungan lebih jika disimpan diatas 3 tahun keatas dan tidak memberikan passive income.
Berikut 5 faktor yang mempengaruhi harga emas dibawah ini :
-
Ketidakpastian Kondisi Global
Permasalahan politik, krisis, resesi atau perang dapat mempengaruhi naik turunnya harga emas. Anda masih ingat perang dagang AS vs China?
Kejadian tersebut membuat para investor global berbondong-bondong beralih ke investasi emas. Sehingga tak heran kalau harga emas harganya melonjak tinggi.
-
Penawaran dan Permintaan Emas
Berdasarkan hukum penawaran, bila permintaan tinggi dibandingkan penawaran harga menjadi lebih mahal begitupun sebaliknya permintaan rendah dibandingkan penawaran harga menjadi lebih murah.
-
Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter dari Bank Sentral Amerika Serikat memiliki pengaruh besar terhadap harga emas. Kebijakan moneter disini maksudnya adalah menaikkan atau menurunkan rate.
-
Tidak Terkendalinya Laju Inflasi
Melonjaknya harga kebutuhan rumah tangga membuat harga emas semakin mahal dikarenakan orang-orang lebih memilih menyimpan uang ke dalam aset emas yang diyakini harga cenderung stabil dibandingkan memegang uang tunai.
-
Nilai Tukar Dollar AS
Amerika serikat selalu menjadi “kiblat” yang menentukan harga emas dalam negeri. Jika nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah maka harga emas lokal tinggi begitupun sebaliknya.
Baca Juga : Kelebihan Investasi Syariah Dibandingkan Investasi Konvensional
Jenis Emas Berdasarkan Karat
Sebelum membeli emas pastikan dahulu karat emas tersebut sesuai atau tidak untuk menghindari tindak penipuan. Walaupun banyak yang berpendapat emas risk free bukan berarti benar-benar bebas resiko. Untuk menentukan seberapa besar kadar emas, ketahui terlebih dahulu mengenai karat.
Karat merupakan satuan untuk menentukan tingkat kemurnian (kadar) dalam logam mulia. Dalam proses peleburan logam mulia (emas) umumnya bukan hanya logam mulia saja yang dilebur namun ada bahan pelengkap lain (nikel, perak, seng dan tembaga).
Kegunaan bahan pelengkap tersebut agar logam mulia lebih mudah dipadatkan dan dibentuk menjadi perhiasan cantik.
Tingkatan Karat
Cukup mudah menghitung satuan karat, contohnya perhiasan emas memiliki tingkat kemurnian sebesar 20 karat. Sebenarnya tingkat kemungkinan karat tersebut adalah 20 dibagi 24 dikalikan 100 (hasilnya kadarnya sekitar 84%).
Berikut adalah tingkatan karat dalam emas :
Karat | Tingkat Kemurnian |
24 Karat | 99,00% s.d 99,99% |
23 Karat | 94,80% s.d. 98,89% |
22 Karat | 90,60% s.d. 94,79% |
21 Karat | 86,50% s.d. 90,59% |
20 Karat | 82,30% s.d. 86,49% |
19 Karat | 78,20% s.d. 82,29% |
18 Karat | 75,40% s.d. 78,19% |
14 Karat | 58,3% s.d. 41,7% |
10 Karat | 41,7% s.d. 58,3% |
Dapat disimpulkan bahwa semakin kadar tinggi emas maka semakin lunas emas. Emas murni teksturnya cenderung mudah lunak dan mudah dibentuk jika terkena panas. Maka dari itu untuk membentuk satu perhiasan cantik perlu bahan pelengkap logam lain
Keuntungan dan Kerugian Investasi Emas
-
Keuntungan
- Mampu menahan inflasi
- Mudah untuk dijual di saat terdesak butuh dana tunai
- Dapat diwariskan turun temurun
- Praktis dan mudah dijangkau berbagai kalangan
- Emas dapat mempertahankan kekayaan
- Bebas pajak
-
Kerugian
- Emas mudah hilang
- Nilai Buyback kecil atau rendah
- Harga Fluktuatif
- Emas tidak memberikan passive income seperti saham dan reksadana
- Ada biaya tersembunyi