Investasi Syariah, Apa Kelebihannya dibandingkan Konvensional?

investasi syariah

Seperti yang sudah kita ketahui, popularitas investasi syariah saat ini masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan investasi konvensional.

Walaupun produk investasi dengan konsep syariah sudah sangat beragam, tetapi masyarakat masih enggan untuk memanfaatkan jenis investasi ini.

Padahal ini merupakan jenis investasi yang menerapkan kaidah dan prinsip Islam serta dari segi hasil keuntungan investasinya tidak kalah dengan investasi konvensional.

Sama seperti produk syariah lainnya, cara investasi syariah tidak menerapkan sistem riba (bunga) dalam hal pembagian keuntungan namun dengan sistem nisbah (bagi hasil).

Untuk pembagian keuntungannya akan disesuaikan dengan hasil kesepakatan antara nasabah dengan institusi syariah tersebut.

Bagi hasil yang ditawarkan kepada nasabah juga sangat kompetitif, bahkan tidak jarang hasilnya bisa lebih tinggi dibandingkan dengan investasi konvensional.

Tetapi, penentuan nisbah, dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya biaya operasional, jenis produknya, dan perkiraan pendapatan investasi.

Pembagian keuntungan dengan menerapkan sistem tersebut bisa membuat besaran nilai hasil investasi kadang tidak tetap.

Hal tersebut dikarenakan besarnya bagi hasil (nisbah) tergantung pada profit yang diperoleh bank dalam periode tertentu dan sesuai dengan kinerjanya.

Mungkin hal itulah yang menjadi alasan utama mengapa beberapa orang tidak tertarik untuk menanamkan dananya ke investasi syariah.

Hal paling penting adalah semua pengawasan untuk pengelolaan uang atas investasi nasabah akan dilakukan oleh Dewan Pengawas Syariah.

Semua pengelolaan uang akan selalu memperhatikan pada faktor haram halal, dan terus memastikan bahwa alokasi investasinya tidak bertentangan dengan hukum syariah islam.

Supaya Anda tidak semakin ragu dalam memilih, berikut ini adalah beberapa jenis fasilitas dan produk yang bisa dipilih.

Saham

saham

Sejak diterbitkannya fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengenai penerapan prinsip syariah di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan pasar modal (IDX) pada tahun 2011, pasar modal di Indonesia pun sudah mulai mengenal saham syariah.

Produk tersebut merupakan bukti surat berharga atas penyertaan modal pada suatu perusahaan yang keuntungan dari pembelian saham dilakukan dengan sistem bagi hasil.

Perlu diketahui juga bahwa saham yang dilepas ke publik harus dilakukan oleh perusahaan yang bergerak di bidang usaha halal.

Deposito

Pembagian keuntungan dari produk deposito konvensional adalah dengan pemberian bunga tetap yang berlaku sampai berakhirnya jangka waktu deposito.

Tetapi keuntungan dari deposito syariah adalah bergantung pada kinerja bank. Maksudnya, apabila kinerja bank sedang dalam kondisi yang baik maka nasabah bisa memperoleh lebih.

Namun jika kinerjanya sedang merosot, maka nasabah akan mendapatkan keuntungan yang sangat kecil.

Untuk pembagiannya juga ditetapkan berdasarkan persentase. Sebagai contoh, pada saat Anda mendepositokan uang, Anda akan diberikan nisbah dengan persentase 70:30.

Maka 70% yang akan Anda dapatkan dan bank memperoleh sisanya, yaitu 30%. Persentase inilah yang digunakan oleh bank untuk menghitung bagi hasil ke nasabahnya pada bulan berikutnya.

Nilai dari Persentase tersebut juga bergantung pada jangka waktu yang diambil oleh nasabah. Semakin panjang jangka waktu atau tenor yang dipilih, maka semakin tinggi pula persentase yang akan diperoleh.

Misalnya, apabila tenor yang diambil dalam waktu satu bulan, persentase pembagian keuntungannya adalah 50:50.

Maka, dalam jangka waktu 12 bulan hasilnya bisa berbeda, misalnya persentase keuntungannya menjadi 60:40.

Asuransi Syariah

Untuk dana nasabah yang disetorkan ke perusahaan asuransi, pengelolaan dananya juga akan berbentuk investasi, dengan begitu asuransi syariah juga termasuk dalam produk investasi.

Lalu apa perbedaan antara asuransi syariah dengan asuransi konvensional?

Pertama adalah premi yang dibayarkan. Asuransi konvensional transaksinya berbentuk jual beli. Oleh karena itu premi yang sudah dibayarkan akan menjadi milik perusahaan asuransi sepenuhnya.

Hal tersebut sangat berbeda dengan asuransi syariah yang dimana preminya menjadi milik nasabah, lalu kemudian diamanahkan ke perusahaan asuransi syariah untuk dikelola dan dikembangkan dananya.

Yang kedua adalah pengelolaan investasinya. Jika di perusahaan asuransi konvensional uang yang diperoleh akan diinvestasikan ke berbagai instrumen investasi dan tidak mempertimbangkan faktor halal haram, lain halnya dengan perusahaan asuransi syariah yang sangat memprioritaskan faktor haram halalnya.

Investasi yang dilakukan oleh asuransi syariah selalu dibawah pengawasan Dewan Pengawas Syariah (DPS).

Tugas pokok dewan pengawas syariah adalah memastikan semua alokasi dana nasabah dan mekanisme investasinya tidak menyimpang dari hukum syariah.

Reksadana Syariah

Reksadana Syariah

Sama halnya dengan reksadana konvensional, reksadana syariah juga adalah salah satu produk keuangan yang menjadi wadah untuk menghimpun uang dari pemodal atau masyarakat.

Selanjutnya dana tersebut akan diinvestasikan ke dalam portofolio efek oleh perusahaan manajer investasi.

Bedanya dengan produk keuangan konvensional adalah perusahaan manajer investasi wajib menaruh dana di saham yang menggunakan prinsip syariah, yaitu tidak ada bunga, wajib ada pembayaran zakat, dan diawasi oleh anggota dewan syariah.

Sekarang sudah banyak saham syariah yang tergabung dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII).

Apakah Investasi Syariah Bisa Lebih Menguntungkan?

Mayoritas orang lebih tertarik dengan investasi konvensional dibandingkan yang syariah.

Hal itu dikarenakan banyak yang menganggap bahwa investasi konvensional banyak menawarkan keuntungan.

Tapi walaupun Investasi secara konvensional terlihat sangat menggiurkan namun jika terlalu rakus, Anda bisa mengalami kerugian yang sangat besar.

Pilihlah produk investasi keuangan yang sesuai dengan kondisi finansial Anda. Jangan terlalu memaksakan untuk terus menggelontorkan dana setelah melihat grafik saham yang Anda pilih terus mengalami kenaikan.

Pelajarilah dengan seksama seluruh skema dan perhitungan resikonya. Saat ini Anda memang bisa mempercayakan kepada pihak sekuritas atau perusahaan manajemen investasi untuk mengelola uang Anda.

Namun Anda perlu juga untuk mempelajari analisa fundamental dan teknikal agar suatu saat Anda sendiri bisa menentukan saham mana yang terbaik.

Mungkin kita sudah sering mendengar istilah jangan menaruh telur di satu keranjang. Hal itu bisa diterapkan dengan tidak menaruh semua uang Anda di satu produk investasi saja.

Bukan berarti Anda menaruh di banyak produk tapi hanya menggunakan yang konvensional saja, namun Anda harus mulai melirik produk investasi berbasis syariah.

Sekarang sudah banyak masyarakat yang melek produk syariah mulai dari tabungan, pinjaman uang, kredit multiguna, leasing, investasi dan pembiayaan syariah.

Untuk meningkatkan pendapatan, investasi syariah menjadi alternatif bagi masyarakat yang anti riba.

Tidak hanya menggunakan prinsip syariah, investasi jenis ini ternyata lebih menguntungkan dibanding yang konvensional.

Berikut ini adalah alasan mengapa Anda harus melirik investasi jenis ini.

Halal

Bila berinvestasi dengan prinsip syariah, pemilik modal atau investor akan terjamin dengan perputaran dana yang halal nan barokah.

Anda tidak perlu khawatir karena investasi syariah selalu berpedoman pada prinsip hukum serta ketentuan dari Islam.

Awalnya didahului dengan melakukan akad atau perjanjian dari kedua belah pihak, lalu akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai hal-hal yang diharamkan oleh syariat Islam.

Semuanya dilakukan supaya pihak yang menanam modal bisa merasa aman dan terjamin mengenai perputaran uang mereka.

Ada Kepastian dan Kejelasan

investasi syariah online

Investasi syariah berprinsip kepada hukum dan tata cara yang disyariatkan oleh Islam, maka segala kegiatannya berpedoman pada kejelasan setiap ketentuan yang sudah tertera.

Yang dimaksud dengan kejelasan adalah supaya semua pihak yang melakukan investasi memperoleh kepastian dan disertai keterangan yang sangat jelas sebelum berinvestasi.

Kejelasan ini bisa berguna untuk menghindari berbagai fitnah ke semua pihak selama masa investasi sedang berlangsung.

Kedua belah pihak juga berhak untuk membahas hal yang sifatnya kritis di dalam proses persetujuan investasi.

Tidak ada praktek maisyir, gharar dan riba

Maisyir, gharar dan riba merupakan praktek yang paling dihindari di seluruh kegiatan investasi yang berbasis syariah.

Praktek-praktek tersebut adalah tindakan yang rawan ditemui di hampir semua kegiatan investasi konvensional.

Pihak investor tidak akan memperoleh informasi secara jelas mengenai kerugian, keuntungan, maupun semua kesepakatan yang terjadi pada kedua belah pihak.

Sehingga dikhawatirkan ketika investasi sudah berjalan dan diselesaikan, di kemudian hari akan timbul masalah antara kedua belah pihak.

Jika terjadi masalah, hendaknya bisa dibereskan pada saat investasi sedang berjalan. Namun seperti yang sudah kita ketahui karena tidak adanya kepastian dan terdapat praktek riba, gharar serta maisyir yang terselubung, semua kesepakatan tersebut akhirnya menjadi tidak jelas.

Sehingga praktek tersebut malah akan menimbulkan kerugian yang cukup besar. Oleh karena itu, kegiatan tersebut sangat dihindari di investasi syariah.

Meminimalisir resiko

Segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan membutuhkan kepercayaan dari semua pihak dan harus yang pertama diprioritaskan.

Namun kepercayaan juga harus disertai dengan penegakan tata cara dan syariat islam sebagai prinsip utama di investasi online syariah terpercaya.

Kelebihan dari Investasi berbasis syariah adalah meminimalisir segala resiko yang akan terjadi kepada semua pihak.

Hal ini karena prinsip dasar dari investasi syariah adalah berusaha semaksimal mungkin menghindarkan pihak investor dari hal yang dilarang oleh syariat islam.

Sehingga jika kegiatan investasi sudah berjalan, kedua belah pihak bisa mendapat keuntungan yang sama atau yang sudah sesuai dengan kesepakatan.

Jenis-jenis investasi syariah

Bentuk investasi jenis syariah dibagi menjadi 2 macam, yaitu investasi aktiva finansial dan aktiva riil.

Aktiva finansial adalah investasi dalam bentuk surat berharga seperti saham, sukuk, deposito, dan lain-lain.

Pada investasi jenis ini, masyarakat dapat secara langsung maupun tidak langsung mengelola serta mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasi yang dimiliki tersebut.

Benda berharga seperti emas, logam mulia, perak, dan aset properti adalah beberapa contoh investasi berjangka syariah pada aktiva riil.

Manfaat dari Investasi Syariah

Manfaat investasi

Apabila investasinya berbentuk saham, maka si pemilik berhak untuk memutuskan kapan ia akan menjual, membeli atau menahan saham yang dimiliki.

beda halnya jika investor tersebut memutuskan menggunakan bank, perusahaan sekuritas atau lembaga keuangan lainnya sebagai pengelola dananya (manejemen aktiva finansial tidak langsung).

Maka perusahaan atau badan pengolala investasi (manajer investasi) tersebutlah yang akan membuat keputusan terkait dengan saham yang dimiliki oleh investor.

Sebelum memutuskan untuk memilih investasi syariah yang paling menguntungkan, Anda wajib memperhatikan 2 peraturan dasar utama, yaitu aspek maslahah atau manfaat dan aspek kehalalan.

Halal berarti uang yang dimiliki tidak boleh bersumber dari aktiva yang bersifat syubat atau haram.

Sumber yang termasuk dalam kategori ini misalnya industri jasa keuangan ribawi, pornografi, rokok, judi, minuman keras dan sebagainya.

Aspek manfaat/maslahah adalah semua pihak yang terlibat didalam kegiatan investasi tersebut harus memperoleh keuntungan dari kegiatan yang dilakukan (manfaat).

Pada umumnya hasil investasi modal juga langsung dipotong untuk zakat yang dapat diproses secara otomatis atau berdasarkan instruksi dari investor.

Di zaman now, sudah banyak sekali metode syariah. Awal mula dimulai dari tabungan syariah sampai saham berkonsep serupa juga sedang tenar di tengah masyarakat.

Semakin menjamurnya metode syariah saat ini diawali dari anggapan bahwa ada riba dalam bunga tabungan bank.

Untuk saham juga demikian, banyak yang beranggapan bahwa bermain saham sama saja seperti berjudi.

Tapi dengan adanya investasi syariah, dapat memberikan solusi bagi masyarakat yang takut dengan praktek riba.

Pengertian Saham Syariah

Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa saham merupakan sarana investasi bagi orang yang berkantong tebal.

Tapi sekarang saham bisa dibeli di mana saja dan dengan modal dana yang tidak terlalu besar. Bahkan saat ini investasi saham bisa dimulai dengan modal hanya 100 ribu rupiah saja.

Ini bisa menjadi daya tarik agar semakin banyak masyarakat yang mulai berinvestasi atau bahkan menabung saham.

Stigma negatif yang menganggap bermain saham sama dengan berjudi harus lebih dahulu dihilangkan karena itu tidak tepat.

Bagaimanapun judi adalah tindakan ilegal sedangkan jual beli saham adalah tindakan sah dan diakui oleh pemerintah.

Kembali ke persoalan mengenai saham syariah, dengan terus meningginya minat masyarakat yang tertarik dengan saham syariah, tentu ini menjadi berkah yang positif.

Hal tersebut dikarenakan bagi yang muslim, dianggap mampu mengakomodasi seluruh keinginan untuk jual beli saham yang sesuai dengan nilai-nilai agama islam.

Walaupun begitu, masih banyak juga orang yang tidak mengetahui perbedaan antara saham syariah dengan saham konvensional.

Cara Investasi Saham Syariah

cara investasi saham

Perlu diketahui bahwa berinvestasi saham syariah itu sangatlah mudah. Anda hanya perlu sedikit mempelajarinya dan mulai berani mencoba unuk “nyemplung” langsung.

Cara kerjanya sama saja dengan saham konvensional. Anda hanya perlu datang ke perusahaan sekuritas atau agen resmi yang menjual saham.

Walau sangat mudah untuk di praktekkan, namun ada langkah-langkah yang musti Anda lakukan dan pertimbangkan.

Kenali Saham yang Diminati

Walaupun sering disebut dengan istilah ‘bermain saham’, kegiatan yang satu ini tidak bisa dianggap sebagai hal yang main-main.

Didalam saham, terdapat resiko dari uang yang Anda gunakan untuk membeli saham. Oleh karena itu, sangat penting untuk sedikit mempelajari terlebih dahulu tentang seluk-beluk saham yang Anda minati sebelum melakukan pembelian ke perusahaan sekuritas maupun agen saham resmi lainnya.

Khusus saham syariah, Anda harus mengetahui daftar perusahaan mana saja yang bisa diinvestasikan. Untuk mengetahuinya, anda bisa melakukan pengecekan di Daftar Efek Syariah yang diinformasikan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

Dalam list tersebut akan menampilkan emiten apa saja yang sesuai dengan prinsip syariah di pasar modal.

Ada dua jenis Daftar Efek Syariah yang diterbitkan, yaitu yang bersifat insidentil atau tidak berkala serta yang bersifat periodik dan diterbitkan secara berkala pada akhir Mei atau November di tiap tahun.

Pastikan Saham Bebas dari Praktek yang Menyimpang dari Ajaran Islam

Setelah mengetahui daftar emiten yang dapat Anda beli saham syariahnya untuk berinvestasi, langkah selanjutnya adalah melakukan pengecekan terhadap semua ketepatan informasi emiten tersebut.

Pastikanlah bahwa saham yang tercatat tersebut telah bebas dari praktek yang bertentangan dengan syariat Islam.

Menurut Peraturan dari Bapepam LK Nomor II K.1, ada beberapa ketentuan serta syarat yang membuat sebuah emiten bisa dikategorikan sebagai saham syariah.

Syarat tersebut antara lain.

  1. Jenis bisnis, produk jasa atau barang, serta pengelolaan dan akad emiten tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariah islam.
  2. Emiten diwajibkan untuk menandatangani dan memenuhi semua ketentuan akad sesuai dengan prinsip syariah.
  3. Emiten diwajibkan memiliki Syariah Compliance Officer (SCO) untuk menjelaskan kepada calon investor tentang prinsip syariah yang dianutnya. SCO adalah petugas atau pejabat di lembaga perusahaan yang sudah disertifikasi oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai tanda bahwa telah memahami konsep syariah di pasar modal.

Datangi Perusahaan Sekuritas Terbaik

datangi perusahaan sekuritas terbaik

Sesudah mengetahui daftar perusahaan apa saja yang sahamnya berkonsep syariah, sekarang saatnya Anda mulai melakukan pembelian.

Jika memang sudah memiliki tekat kuat serta pengetahuan yang cukup untuk bermain saham syariah, segeralah datangi perusahaan sekuritas terbaik dan terpercaya yang menjual saham syariah.

Pastikan perusahaan sekuritas tersebut diakui dan terdaftar resmi oleh OJK supaya dana Anda “dipegang” oleh perusahaan yang tepat.

Mintalah penjelasan secara detail dari sales perusahaan sekuritas tersebut agar Anda bisa mendapatkan perbandingan dengan emiten yang lain.

Langkah selanjutnya adalah mengisi formulir yang dibutuhkan. Jika masih ragu untuk langsung terjun bermain saham.

Anda bisa mempertimbangkan untuk mencoba reksadana syariah terlebih dahulu yang resikonya lebih kecil.

Bagi masyarakat yang beragama islam sekarang tidak perlu bingung lagi apakah Anda akan melanggar ketentuan agama atau tidak jika ingin bermain saham.

Dengan adanya investasi syariah, Anda dapat mengembangkan uang secara halal tanpa adanya riba.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WhatsApp Chat Only